Thursday, October 31, 2013

Acknowledgment

Have been busy with my graduation things lately, then when I was looking back at my thesis which has been bounded, I realized that I wrote many words in my acknowledgment page to everyone who helped me during my struggle-thesis period :) Well, in order to show you all my gratitude to have you, I wanna share it here :)

ACKNOWLEDGEMENT

Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi rabbil’alamin. All praises and thanks belong to Allah. I pray toward the presence of abundant grace and the guidance to me so that I can be here finished my study and having great family, lecturer, friends, everyone and everything that always support me to finish this thesis. Shalawat dan greetings are always intended to my greatest prophet Muhammad SAW who has given light path to the salvation of the world and the hereafter.
This thesis is finally presented as partial fulfillment of the requirement to obtain the bachelor degree in Accounting Department, International Program, Universitas Islam Indonesia. During the process of composing this thesis, I realize that this thesis never can be finished without their help. Therefore, I would like to say thank you for every parties who take a part in giving contribution.
1.       Prof. Hadri Kusuma, MBA., as the Dean of Economic Faculty, Universitas Islam Indonesia.
2.       Drs. Anas Hidayat, MBA., Ph.D, as the Director of Business and Economics Department, International Program, Universitas Islam Indonesia who at the same time is my beloved uncle who always inspires and encourages me to be more active and better student during these 4 years. Thank you for any supports to finish this thesis.
3.       Sigit Handoyo, S.E., M.Buss, as the Vice Director of Business and Economics Department, International Program, Universitas Islam Indonesia who at the same time as my content advisor who always provide me his precious time to consult about my thesis. Thank you very much sir.
4.       Budi Tiara Novitasari, S.E, Ak as my language advisor who always patiently checking my bad English grammar, and even borrowed me some books as my literatures and references. You are the best mbak :)
5.       All of the staff of BEI UII corner, especially bu Erni. Thanks for your help and kindness to provide the raw data in order to complete this thesis. By the way,

Wednesday, October 30, 2013

Masih Pantaskah Kau Kusebut Teman?

Hebat memang, seseorang yang mengaku dirinya sebagai sahabat ataupun teman semenjak SMA, tapi tidak membalas saat dikirimkan sms permohonan maaf dan ucapan selamat Idul Fitri. Aku tetap berupaya berpositive thinking, mungkin tidak kau terima sms itu, dan kucoba tanyakan apakah no mu ganti. Ternyata no mu pun masih sama. Entah apa yang terjadi, kuulangi mengucapkanny lewat social media, tapi tetap tak kau balas, kupikir kau sedang sibuk.. yaa, sibuk dengan teman-temanmu yang baru.

Ketika kau akhirnya tau teman mu ini akhirnya berhasil menyelesaikan sidang skripsinya pun, tidak ada sepatah kata pun yang terucap meski hanya ucapan selamat. Tak apa, aku pikir kau pun mungkin sedang sibuk mengurus persiapan wisuda mu bersama dengan teman-teman mu yang sekarang.

Ingatkah kau ketika kau membutuhkan bantuan, bertanya tentang suatu hal dan kujawab "coba kau googling dulu" karena ketika itu aku sedang bersiap berangkat kerja, dan ketika malam harinya setelah pulang kutanya kan lagi apakah kau sudah mendapatkan yang kau cari, hingga berakhir akan janjiku untuk membantumu untuk mengirimkan nya segera melalui email. Tapi karena keterbatasan waktuku pun, aku mengirimkanny 2 hari setelah itu. Ku bantu kau dengan niat tulus dan kukabari setelah aku mengirimkannya, tapi ketika kabar itu sudah kau terima pun, tidak ada satu balasan ataupun ucapan terimakasih yang terucap dari mu, teman. Entah apa yang terjadi padamu, mungkin bagimu pertolongan seperti itu adalah hal kecil remeh dan telatnya aku mengirimkan nya merupakan sebuah masalah untukmu.

Sungguh bukan ucapan terimakasih yang aku inginkan, aku hanya berharap respon mu, yang menyebut dirimu sebagai teman. Apakah respon seperti itu yang selalu kau berikan pada teman-temanmu itu? ku rasa tidak. Dengan berbagai hal itu, masih pantas kah aku memanggil mu teman atau bahkan sahabat? Engkau datang ketika membutuhkan pertolongan, menanyaiku sesuatu hanya sebatas basa basi, dan pergi begitu saja ketika sudah mendapatkannya. Yayaya, mungkin aku yang salah. Salah karena telah mengizinkan pikiran negatif seperti itu terlintas dalam pikiranku. Tapi sungguh masih tersisa tanya yang besar dalam benakku, masih pantaskah ku sebut kau dengan panggilan teman?

Taken from Google Image