Saturday, June 15, 2013

Rectoverso

Taken from Google

Huwaaa,,gak kerasa sudah malam minggu lagi. Waktunya berbagi post untuk book corner :) Well, seperti gambar yang nampang di atas, kali ini aku pengen berbagi mengenai buku karangan Dewi Lestari yang kita kenal dengan nama pena Dee. Seperti yang sudah kita tahu bahwa 'mbak' Dee ini seorang novelis papan atas Indonesia yang telah lebih dulu dikenal melalui serial novel supernovanya, Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, yang kemudian dilanjutkan dengan Akar, Petir, dan Partikel. Selain itu, karya nya yang lain pun dapat kita nikmati dalam novel Perahu Kertas, Madre, dan Filosofi Kopi.

Menyimak setiap karya mbak Dee selalu terasa menarik buatku karena setiap karyanya selalu disampaikan dalam gaya bahasa yang apik yang menurutku terasa begitu romantis dan sangat berbau sastra. Sudah cukup lama rasanya aku ingin berbagi mengenai buku ini, hanya saja mungkin Tuhan baru memberi kesempatannya saat ini :)

Rectoverso diterbitkan pertama kali tahun 2008 yang terdiri dari 11 cerita pendek, seperti Curhat Buat Sahabat, Malaikat Juga Tahu, Selamat Ulang Tahun, Aku Ada, Hanya Isyarat, Peluk, Grow a Day Older, Cecak di Dinding, Firasat, Tidur, dan Back to Heaven's Light. Oya, lima kisah diantara cerpen-cerpen tersebut telah bertranformasi dalam bentuk film yang berjudul sama-Rectoverso- yang telah resmi di release pada bulan Februari 2013 silam. Buku ini makin terasa special dengan adanya album mbak Dee itu sendiri, dimana seakan-akan lirik-lirik lagu tersebut mampu memberikan keutuhan kepada cerita-cerita pendek yang penulis sampaikan, membuai pembaca dan mengajaknya ikut masuk ke dalam cerita, merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita. Menurutku, Rectoverso merupakan sebuah karya yang luar biasa dimana buku dan musik terbukti mampu berkolaborasi dan menyentuh setiap hati pembacanya :)

Dari kesebelas cerita tersebut, Curhat Buat Sahabat, Malaikat juga Tahu, Aku Ada, Hanya Isyarat, dan Firasat merupakan cerpen-cerpen yang menjadi favoritku, meskipun-tetap-aku menyukai semua cerpen yang ada di novel tersebut :)  Hanya Isyarat adalah cerpen yang aku rasa yang paling bisa menyentuh hatiku. Aku menyukai bagian di mana sang tokoh utama (wanita) mendapatkan giliran untuk berbagi cerita, dan menceritakan mengenai punggung ayam, hingga ia akhirnya berkata,
"Aku sampai di bagian  bahwa aku telah jatuh cinta. Namun, orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang cuma sanggup kuhayati bayangannya, dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir dalam sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik, niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa."  Entah kenapa, secara otomatis kalimat-kalimat tersebut dengan mudah mampu menghipnotisku seketika, entah karena aku memiliki kisah yang serupa atau karena keahlian sang penulis yang mampu membuat pembacanya hanyut dalam cerita tersebut. Haha. Lebih lanjut tokoh wanita itu mengatakan, "Teman saya adalah orang yang berbahagia karena dia menikmati punggung tanpa tau ada bagian yang lain. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki." Ya, itu lah aku, yang pernah jatuh cinta pada seseorang yang jelas-jelas tidak akan pernah sanggup aku miliki :') tapi itu dulu, salah satu bagian dari masa lalu *DUUUH,,malah curhat >.< *

Naah, di bawah ini, aku selipkan lirik lagu dari hanya isyarat :)

Hanya Isyarat
by Dewi Lestari

Kucoba semua, segala cara
Kau membelakangiku
Ku nikmati bayangmu
Itulah saja cara yang busa
Untuk ku menghayatimu
Untuk mencintaimu

Sesaat dunia jadi tiada
Hanya diriku yang mengamatimu
Dan dirimu yang jauh di sana
Ku tak kan bisa lindungi hati
Jangan pernah kau tatapkan wajahmu
Bantulah aku semampumu

(Rasakanlah) Isyarat yang sanggup kau rasa
Tanpa perlu kau sentuh
(Rasakanlah) Harapan, impian, 
yang hidup hanya untuk sekejap
(Rasakanlah) langit, hujan, detak, hangat nafasku~

(Rasakanlah) Isyarat yang mampu kau tangkap
Tanpa perlu kuucap
(Rasakanlah) Air, Udara,
Bulan, Bintang
Angin, malam
Ruang, waktu, puisi

Itulah saja cara yang bisa

Howaaaa,,that song really has deep meaning, isnt it? :) Buat kalian semua yang suka sama cerita romance tapi gak terlalu suka baca novel tebal, novel Rectoverso ini cocok banget untuk dibaca di tengah rutinitas yang padat karena berisi banyak cerita-cerita pendek, yang mungkin memiliki cerita yang serupa seperti kisah cinta kalian (seperti yang saya alami-halah :p ) Buat kalian semua penggemar sastra yang belum sempat membaca novel ini, sempatkanlah untuk berkunjung ke toko buku, atau bisa juga pergi ke taman bacaan dan meminjamnya di sana. Aku jamin buku ini mampu "menggalaukan" perasaan dan akan lebih memberikan warna di kehidupan kalian. Enjoy it then :)

No comments:

Post a Comment